Senin, 20 Maret 2023

Dinamisnya Maret semoga tidak Ngaret...

Hari-hari Bulan ini terasa berat sekali melewati tiap harinya, diawal bulan mencoba peruntungan kembali ke Rumah Sakit, setelah ujian tertulis dan sampai tahap wawancara, saya bahkan disarankan menjadi kepala Instalasi sesuai pengalaman sebelumnya, namun saya tdk berkenan, kualifikasi saya sudah memenuhi bahkan pernah melewatinya, konsentrasi saya cukup banyak, multitasking tidak selalu bisa fokus, saya hanya ingin mencoba peran praktek sj sbg apoteker klinis. Tawar menawar cukup alot terjadi, dari semua kandidat yg melamar nama saya menjadi prioritas, saya sudah kalkulasi peluang saya, sebelum masuk ke ruang final interview, semua calon kandidat bersepakat mengenai jasa yang disepakati tidak boleh ingkar, saya setuju mencoba idealis menerapkan sesuai standar jasa profesi yg dikeluarkan profesi, namun akhirnya dikalahkan oleh rekan sejawat pragmatis, saya jadi belajar istilah baru, sejawat tersebut lebih mengikuti irama, bagiku jelas mereka khianat. Ada 2 orang dari kami tersingkir karena idealisme yang coba dirawat, 2 lainnya diterima. Saya masih bejo, kupanjatkan syukur setidaknya tidak menjadi bagian Team Work yang diterima, memilih teman didunia kerja penting, kolaborasi butuh saling pengertian yang membangun dan terus bertumbuh, layaknya membina hubungan Rumah Tangga. 

Kesalahan organisasi profesi, mereka mengeluarkan standar, tanpa memastikan komitmen ke sejawat lainnya. 

Apotekku tempat praktek kemudian gulung tikar dibulan ini juga, agak susah merasionalisasikannya cabang apotek korporasi tutup, tapi yah BEP dan operasional mungkin susah dicapai, melewati tahun berat selama covid hingga saat ini masih sepi pengunjung, dan daya beli masyarakat juga masih lemah terdistraksi selama Covid, kita belum sepenuhnya bangkit. Kemudian ada tawaran baru diapotek yg lain, tanpa tedeng aling saya menerimanya, mengenai jasa profesi, saya abai, saya ikhlas sami'na waato'na saja. Praktek harus jalan supaya sertifikat kompetensi bisa tetap bisa diperpanjang, berat jika harus ujian kompetensi ulang gara-gara tidak praktek, katanya soalnya sulit banyak yang gagal diluar sana.

Saya sementara kejar-kejaran antara pencabutan SIP Praktek di apotek lama dan apotek baru ini, ada lagi izin sarana apotek alias SIA yang harus dieksekusi selanjutnya semoga bisa tuntas sebelum lebaran.

Secara paralel ada rekrutmen lowongan pembukaan Fasilitator daerah juga masuk diawal maret, saya mendaftar di 2 instansi, saya mengikuti prosesnya tapi sepertinya hasilnya ambyar. Kalau berhitung kualifikasi dan kompetensi hemat saya, saya kandidat paling pas mengisi pos-pos tersebut, karena sudah berpengalaman di posisi yang sama di provinsi lain, kalau menyoal putra daerah dan akses jejaring nah itu hal lain, sebagai perantau saya belum eksplore lebih jauh, saya lemah disitu, saya tidak ingin ditarik terlalu kedalam, waktu saya menjadi taruhannya. 

Awal maret saya sudah submit proposal penelitian juga yang kejar tayang, namun proposal Pengabdian terlambat, diminggu terakhir maret memanfaatkan sisa waktu yang tersedia, saya juga dikejar deadline, saya coba maksimalkan ada tugas draft buku juga harus dituntaskan, tertinggal 9 hari, dibuka sejak awal bulan sekarang sudah tanggal 21, saya bingung bagaimana memulainya, tapi harus selesai. Ganbatte! 

Ramadhan Kareem juga sudah didepan mata, semoga bisa dimaksimalkan ibadahnya. Bismillah.